Minggu, 05 Desember 2010

Produk Hukum Kabupaten Aceh Timur

Kabupaten Aceh Timur

Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur

Peta Aceh Timur
Kabupaten Aceh Timur adalah sebuah kabupaten yang berada di sisi timur Aceh, Indonesia. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk basis Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan Peureulak dan sekitarnya.




Lambang Aceh Timur

Provinsi Aceh

Ibu Kota Idi Rayeuk

Luas 6.906 km2

Penduduk 
-  Julah 352.927
-  Kepadatan 52 jiwa/km2

Pembagian administratif
-  Kecamatan 22
-  Desa Kelurahan 580

Dasar Hukum -

Tanggal -

Bupati Tgk. Muslim Hasballah

Kode Area Telepon 0645

DAU

Kamis, 09 September 2010

Sebelah Timur Berbatas Dengan Selat Malaka

Selat Melaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Malaysia (Thailand, Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatra (Indonesia).

Dari segi ekonomi dan strategis, Selat Melaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Melaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Cina. Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Melaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi selat ini; pada 2003, jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per hari, suatu jumlah yang dipastikan akan meningkat mengingat besarnya permintaan dari Tiongkok. Oleh karena lebar Selat Melaka hanya 1,5 mil laut pada titik tersempit, yaitu Selat Phillips dekat Singapura, ia merupakan salah satu dari kemacetan lalu lintas terpenting di dunia.

Semua faktor tersebut menyebabkan kawasan itu menjadi sebuah target pembajakan dan kemungkinan target terorisme. Pembajakan di Selat Melaka menjadi masalah yang mendalam akhir-akhir ini, meningkat dari 25 serangan pada 1994 hingga mencapai rekor 220 pada 2000. Lebih dari 150 serangan terjadi pada 2003. Jumlah ini mencakup sekitar sepertiga dari seluruh pembajakan pada 2003.

Frekuensi serangan meningkat kembali pada paroh awal 2004, dan angka total dipastikan akan melebihi rekor tahun 2000. Sebagai tanggapan dari krisis ini, angkatan laut Indonesia, Malaysia dan Singapura meningkatkan frekuensi patroli di kawasan tersebut pada Juli 2004.

Ketakutan akan munculnya aksi terorisme berasal dari kemungkinan sebuah kapal besar dibajak dan ditenggelamkan pada titik terdangkal di Selat Melaka (kedalamannya hanya 25 m pada suatu titik) sehingga dengan efisien menghalang lajur pelayaran. Apabila aksi ini berhasil dilancarkan dengan sukses, efek yang parah akan timbul pada dunia perdagangan. Pendapat antara spesialis keamanan berbeda-beda mengenai kemungkinan terjadinya serangan terorisme.

Minggu, 08 Agustus 2010

Sebelah Barat Berbatas Dengan Kabupaten Aceh Utara

Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Aceh, Indonesia.

Ibukota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom.

Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan migas.

Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Acehpun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak saat itu, gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi PT. ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menyulap wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern.

Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. EMOI tentu menjadi salah satu faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 trilyun Pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4,7 trilyun.

Di bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama Islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, tercatat 782 orang yang berangkat naik haji.

Rabu, 07 Juli 2010

Sebelah Selatan Berbatas Dengan Kota Langsa

Kota Langsa adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia.

Kota Langsa merupakan bekas dari sebagian wilayah Kabupaten Aceh Timur. Berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Langsa kemudian ditetapkan statusnya menjadi kota dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001

Minggu, 06 Juni 2010

Sebelah Utara Berbatas Dengan Selat Malaka.

SELAT MALAKA

Selat Melaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Malaysia (Thailand, Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatra (Indonesia).

Dari segi ekonomi dan strategis, Selat Melaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Melaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Cina. Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Melaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi selat ini; pada 2003, jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per hari, suatu jumlah yang dipastikan akan meningkat mengingat besarnya permintaan dari Tiongkok. Oleh karena lebar Selat Melaka hanya 1,5 mil laut pada titik tersempit, yaitu Selat Phillips dekat Singapura, ia merupakan salah satu dari kemacetan lalu lintas terpenting di dunia.

Semua faktor tersebut menyebabkan kawasan itu menjadi sebuah target pembajakan dan kemungkinan target terorisme. Pembajakan di Selat Melaka menjadi masalah yang mendalam akhir-akhir ini, meningkat dari 25 serangan pada 1994 hingga mencapai rekor 220 pada 2000. Lebih dari 150 serangan terjadi pada 2003. Jumlah ini mencakup sekitar sepertiga dari seluruh pembajakan pada 2003.

Frekuensi serangan meningkat kembali pada paroh awal 2004, dan angka total dipastikan akan melebihi rekor tahun 2000. Sebagai tanggapan dari krisis ini, angkatan laut Indonesia, Malaysia dan Singapura meningkatkan frekuensi patroli di kawasan tersebut pada Juli 2004.

Ketakutan akan munculnya aksi terorisme berasal dari kemungkinan sebuah kapal besar dibajak dan ditenggelamkan pada titik terdangkal di Selat Melaka (kedalamannya hanya 25 m pada suatu titik) sehingga dengan efisien menghalang lajur pelayaran. Apabila aksi ini berhasil dilancarkan dengan sukses, efek yang parah akan timbul pada dunia perdagangan. Pendapat antara spesialis keamanan berbeda-beda mengenai kemungkinan terjadinya serangan terorisme.

Rabu, 05 Mei 2010

Kecamatan

Kecamatan di Aceh Timur
  1. Banda Alam • 
  2. Birem Bayeun • 
  3. Darul Aman • 
  4. Darul Iksan • 
  5. Idi Rayeuk • 
  6. Idi Tunong • 
  7. Indra Makmur • 
  8. Julok • Madat • 
  9. Nurussalam • 
  10. Pante Beudari • 
  11. Peudawa • 
  12. Peunaron • 
  13. Peureulak • 
  14. Peureulak Barat • 
  15. Peureulak Timur • 
  16. Rantau Selamat • 
  17. Ranto Peureulak • 
  18. Serba Jadi • 
  19. Simpang Jernih • 
  20. Simpang Ulim • 
  21. Sungai Raya

Minggu, 04 April 2010

Pemekaran

Pemekaran Aceh Timur

Sejak tahun 2000, daerah Aceh Timur mengalami pembagian yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Kabupaten hasil pemekaran itu antara lain:
  • Kota Langsa
  • Kabupaten Aceh Tamiang yang mencakup 8 kecamatan.

Rabu, 03 Maret 2010

Penduduk Aceh Timur

Penduduk Aceh Timur

Penduduk kabupaten Aceh Timur terdiri dari berbagai suku, dengan suku dominan adalah suku Aceh, kemudian disusul suku Gayo yang terkonsentrasi di kecamatan Serbe Jadi, Peunaron dan Simpang Jernih. Melayu Tamiang mungkin juga ditemukan dekat Aceh Tamiang, serta suku Jawa yang menempati kawasan-kawasan transmigrasi.

Jumat, 05 Februari 2010

Daftar Nama Bupati

Daftar Nama-nama Bupati Aceh Timur

No.
Nama Bupati
Masa Jabatan
1
T.M. Daoedsjah
1945-1946
2
T. Radja Pidie
1946
3
T. Ali
1946
4
T. A. Hasan
1946-1948
5
Tgk. Maimoen Habsjah
1948-1952
6
Ibnu Saadan
1952
7
Zaini Bakri
1952-1953
8
T. Madja Purba
1953-1954
9
M. Kasim
1954-1955
10
Moenar Sastro Amidjojo
1955-1956
11
Kamaroesid
1956-1958
12
Tgk. Mohd. Daoed
1958-1959
13
T. Djohansjah
1959-1967
14
Muhammad Hasbi Usman
1967
15
Muhammad Nurdin
1967-1973
16
Drs. Ayub Yusuf
1973-1977
17
Drs. Zainuddin Mard
1977-1983
18
Drs. T. M. Bachrum
1983-1984
19
Drs. Zainuddin Mard
1984-1989
20
M. Noeh A.R.
1989-1994
21
Alauddin A.E.
1994-1999
22
Drs. Azman Usmanuddin, M.M.
1999-2006
23
Ir. Azwar A.B., M.Si.
2006-2007
24
Tgk. Muslim Hasballah
2007-sekarang

Jumat, 01 Januari 2010

Batas Wilayah

Batas wilayah Kabupaten Aceh Timu

Utara
Selat Malaka
Selatan
Kota Langsa
Barat
Kabupaten Aceh Utara
Timur
Selat Malaka